Pesimis vs Optimis



saya akan membahas tentang Pesimis vs Optimis. Kenapa saya bahas tema, eh lebih enaknya sih sebut saja judul "Pesimis vs Optimis"?
Alasan pertama, karena saya liat temen saya ada yang pesimis. Jadinya saya terinspirasi sama dia. Sekilas cerita, saya mendapat kabar dari dia bahwa dia tidak dapat datang untuk mewakili bagian dari bidangnya disuatu kegiatan mahasiswa, dikarenakan dia memiliki keperluan keluarganya yang begitu penting. Dan lalu saya suruh dia untuk ijin. Tetapi dia tidak mau bilang untuk ijin karena dia takut akan resikonya nanti.
Dan saya bertanya kedia, bagaimana kamu tau bahwa ada resikonya atau tidak, jika kamu tidak mencobanya terlebih dahulu?
Dan bagaimana dengan bloger sering merasa begitu?


Oke deh, sekarang saya mau bahas dulu nih arti dari Pesimis dan Optimis sendiri. Kata-kata ini pasti sudah tidak asing lagi ditelinganya para blogger kan? Yakin deh, kalau misalnya blogger ada suatu kerjaan atau lagi nunggu hasil, pasti ada aja kata-kata yang keluar dari kerabat dekatnya "Optimis aja, kamu pasti bisa." Betul kan? Tapi, apa sih artinya Optimis dan Pesimis itu? Masa ngucapin aja sering, artinya sendiri gak tau. Payah.

Karena tadi saya udah cari arti Optimis dan Pesimis di Bang Wiki nama panjangnya Wikipedia. hahhaha, tapi ternyata gak ada, aku artiin aja dengan kata-kata yang santai dan gaul (heh?). Optimis adalah percaya diri (bukan PD yang narsis yah?). Percaya kepada kemampuan diri sendiri, percaya bahwa semuanya akan lancar dan baik saja. Pokoknya satu kata deh, Percaya. Kalau Pesimis, kebalikannya. Tidak percaya diri. Segala sesuatunya sudah negative thinking duluan. Mikirnya, udah gagal duluan. Itulah Pesimis. So? Sekarang udah tau artinya Optimis dan Pesimis kan? Sekarang kita lanjut kepokok persolannya.

Pesimis vs Optimis? Atau balikin aja deh, biar enak. Optimis vs Pesimis. Mana yang paling sering kamu lakukan? Optimis kah? Atau Pesimis? Yakin (lagi?) paling sering Pesimis.

Kita suka pesimis saat melakukan sesuatu. Taunya gagal aja (nah lho?). Padahal, belum tentu gagal kan? Kata pesimis itu keluar karena berbagai faktor. Misalnya, faktor internal. Faktor yang emang udah dari sananya diniatin gagal, jelek, dan lainnya. Faktor lainnya, misalnnya eksternal, misalnya lagi kaya lingkungan yang gak mendukung sama sekali. Lingkungan alam, sosial, dan lainnya. Kadang kalau kita udah Optimis kita bisa, tiba-tiba lingkungan gak mendukung? Pasti pesimis yang muncul (kecuali punya semangat yang membara). Terus, peluang juga bisa dijadiin salah satu faktornya. Soalnya, kalau kita orangnya gampang putus asa dan labil. Peluang kecil, kita udah pesimis duluang. Padahal, peluang kecil mungkin saja keuntungannya besar. Ya gak?

Terus, Optimis. Faktor yang bisa bikin kita optimis adalah niatan dalam hati yang memang udah niat banget. Terus, bisa juga ditambahin sama lingkungan yang mendukung dan peluang yang ada. Kalau ada itu, pasti kita optimis bisa. Walaupun lingkungan dan peluang gak mendukung, asal hati kita yakin dan optimis. Pasti akan bisa, halangan apapun pasti terlewati deh.

Tapi, misalnya aja nih. Kita pesimis, terus kita gagal. Rasa didalam hati akan kegagalan itu, biasanya akan sedikit. Penyesalannya juga sedikit. Ada juga gini nih "Tuh kan, udah dibilangin gak bisa. Liat hasilnya kan? gagal juga."(Biasanya lho) kalau kita pesimis terus berhasil, rasa senengnya sih gak seberapa. Malah yang banyak rasa kagetnya. Biasanya bakal bilang gini "Kok bisa sih?". (gak bersyukur banget yah?)
Terus, kalau yang optimis terus gagal? Rasa kecewanya gede banget. Bayangin deh, uda pede,pedenya berhasil, eh tau-tau gagal? Kecewanya, dan kagetnya gak akan tergantikan. Sakit banget. Biasanya ngomong gini "Gak mungkin. Mustahil. Pasti ada kesalahan." (kasian yah? Omongan ini khusus untuk orang yang pede dan sombong. Kalau yang enggak sih, bakal berjuang lagi dan gak akan menyesal. Memperbaiki yang salah. hehehe.). Nah, kalau udah optimis terus berhasil? Ya ampun, rasa senengnya berlipat ganda kali. Sebetulnya bukan seneng sih, lebih ke rasa bangga dan sombong kali yah? Biasanya akan ngomong gini "Tuh kah, udah dibilang. Pasti bisa. Gue gitu lho." (ckckck, gak bersyukur yah?)

Keuntungannya kita Pesimis nih, (jiah? ada keuntungannya segala.) Kalau misalnya gagal, gak akan terlalu sakit hati. Gak akan terlalu sombong kalau berhasil. Kalau kerugiannya, kita selalu berpikiran negatif dulu terhadap sesuatu. Selalu merasa kalah dan gagal. Gak mau mencoba sesuatu yang baru. Dan lain sebagainya.
Kalau keuntungan kita Optimis, kita bisa berpikir terbuka dan positif. Mengambil setiap kesempatan dalam kesempitan, dan lainnya. Ruginya (ada yah ruginya?), apalagi yang gak punya mental baja, bakalan sakit hati kalau gagal. Mentalnya jadi terpuruk, gak mau menerima kenyataan. (kalau punya mental baja dan pantang menyerah sih, optimis itu gak akan ada ruginya.)

Nah,nah,nah. Udah tau nih, artinya, faktornya, dan keuntungan kerugiannya. Jadi, gimana nih sikapnya para blogger kalau lagi menghadapi sesuatu? Lebih suka Optimis atau Pesimis? Saya berharap sih Optimis dong. Sekecil apapun peluangnya, kalau kita optimis sih bakalan ada jalan deh. (padahal sendirinya, lebih suka pesimis deh?)

Oh ya, nanti kita lanjut lagi postnya. saya lagi males ngeblogging sih sebenarnya. Cuma karena lagi gak ada kerjaan, yah jadinya bikin artikel kagak bener deh. Oh yah, baru sadar setiap postingan selalu ada kata-kata "oke deh". Apa itu ciri khas saya yah? (Jiiaahh, gaje sangat nih saya, maaf mbak vallencia kata gejenya tak pake. . hehehe

dah ah, semakin ga jelas. . . .

Penulis : jonathan widodo ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Pesimis vs Optimis ini dipublish oleh jonathan widodo pada hari . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Pesimis vs Optimis
 

0 komentar:

Posting Komentar